Liputan6.com, Yogyakarta - Para penyandang disabilitas tuna netra sering tidak mampu mendeteksi rintangan di bagian atas tubuh. Sehingga Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Nurhuda Wijaya, menciptakan tongkat bantu jalan pintar yang dilengkapi berbagai sensor dan fitur keselamatan modern. “Inspirasi awal saya berasal dari tetangga yang tunanetra. Selama ini beliau hanya menggunakan tongkat biasa dan meraba-raba rintangan secara manual,” ujar Nurhuda saat ditemui Humas UMY pada Senin (7/7/2025).
Bahkan ia pernah menyaksikan langsung bagaimana kepala tetangganya, seorang penyandang disabilitas tuna netra hampir terbentur papan nama di jalan. Melihat ini maka ia menghadirkan inovasi yang lebih aman dan adaptif bagi penyandang disabilitas netra. Tongkat bantu jalan pintar rancangan Nurhuda ini memiliki fitur canggih seperti sensor api, sensor lubang, dan sensor jarak berbasis teknologi ultrasonik. Tongkat ini juga dilengkapi roda di bagian depan untuk kemudahan penggunaan serta lampu malam guna meningkatkan visibilitas dalam kondisi gelap.
Tidak ada komentar