Liputan6.com, Jakarta Merawat rambut bukan sekadar urusan mencuci dan menyisir; penggunaan produk tambahan seperti minyak alami juga menjadi bagian penting dari rutinitas tersebut. Salah satu produk serbaguna yang kerap digunakan adalah baby oil, yang awalnya dirancang untuk merawat kulit bayi, namun kini juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan kecantikan, termasuk perawatan rambut. Menurut Ezgi Karadaq et al (2013) sebagaimana dikutip dalam Japan Journal of Nursing Science, perawatan menggunakan baby oil dinilai bebas efek samping dan murah. Namun, sebelum menggunakannya secara rutin, penting untuk mengetahui cara pemakaian yang tepat, terutama mengenai berapa lama baby oil sebaiknya didiamkan di rambut agar hasilnya optimal dan tidak menimbulkan efek samping.
Pertanyaan mengenai durasi pendiaman baby oil di rambut menjadi penting karena kesalahan dalam penggunaannya dapat berakibat pada rambut yang lepek, berminyak berlebih, atau bahkan menimbulkan ketombe. Tidak semua jenis rambut cocok dengan cara pemakaian yang sama, sehingga durasi penggunaan pun perlu disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan kondisi rambut masing-masing. Sering kali, orang mendiamkan baby oil terlalu lama atau malah tidak cukup lama sehingga tidak mendapatkan hasil yang diinginkan. Untuk itu, dibutuhkan panduan yang jelas dan terstruktur agar penggunaan baby oil bisa memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan rambut tanpa menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
Tidak ada komentar