Kaleidoskop Sultra 2024: Pemprov Beli Kapal Bodong hingga Guru Honorer Dituduh Aniaya Anak...
- hari ini, 00.01
- liputan6.com
- 0
Liputan6.com, Yogyakarta - Setahun lebih Israel menyerang Palestina dan menewaskan 45.000 penduduk Palestina, lebih dari 100.000 orang membutuhkan perawatan medis di rumah sakit, dan 50% infrastruktur di Palestina seperti perumahan dan sekolah rata dengan tanah. Kayed Al-Maery dari Witness Center for Citizens Rights and Social Development, Palestina mengatakan kondisi di Palestina tidak hanya krisis kemanusiaan karena serangan Israel, tetapi Israel ingin mengubah struktur demografi dan peradaban penduduk Palestina.
“Jumlah korban dari masyarakat sipil tentu akan memengaruhi pertumbuhan jumlah penduduk di Palestina. Lebih jauh lagi, dengan segala kerusakan infrastruktur terutama sarana pendidikan pun semakin memperlambat perkembangan peradaban, dimana Palestina akan membutuhkan setidaknya dua puluh tahun untuk membangun sistem pendidikan yang layak untuk mencerdaskan penduduknya. Inilah yang mengakibatkan terganggunya struktur demografi, dari angka harapan hidup dan kualitas pendidikan di Palestina,” ujar Kayed saat memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Jumat 13 Desember 2024.
Tidak ada komentar