Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) angkat suara mengenai aksi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang cenderung loyo pada 2024.
Merujuk data Ernst and Young (EY), Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik menjelaskan jumlah IPO dan nilai fund raised IPO di dunia turun sebesar masing-masing 12% dan 16% (yoy) pada semester I 2024 dibandingkan semester I 2023.
Tidak ada komentar