Liputan6.com, Yogyakarta Guru Besar Fakultas Pertanian UGM sebagai pemerhati pangan dan komunikasi pertanian Subejo memberikan pandangannya tentang penghapusan kuota impor yang menurutnya sangat berisiko jika diterapkan. Karena, awalnya pemerintah akan menghentikan impor pangan untuk meningkatkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Impor yang awalnya sudah diatur kuotanya kemudian diubah, saya rasa akan berisiko sebab kalau di satu sisi dapat memberikan kompetisi bagi produk-produk asing untuk masuk ke pasar Indonesia, tetapi juga pastinya akan berkompetisi dengan produk lokal,” kata Subejo, Rabu (16/4/2025).
Tidak ada komentar