Liputan6.com, Banyuwangi - Menyantap ketupat merupakan hidangan wajib saat Idulfitri. Namun, tahukah Anda makna mendalam di balik hidangan khas ini? Bagi masyarakat Jawa, ketupat bukan sekadar makanan, melainkan simbol filosofis yang kaya akan makna. "Ketupat" atau "kupat" dalam bahasa Jawa merupakan kependekan dari "Ngaku Lepat," yang berarti mengakui kesalahan. Makna ini tercermin dalam tradisi Lebaran, di mana umat Muslim saling bermaaf-maafan dan mengakui kesalahan masing-masing.
Semangat pelestarian budaya ini juga terlihat pada anak-anak yang tergabung dalam Sanggar Nampani di Dusun Rejopuro, Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Mereka memanfaatkan waktu Ramadan untuk belajar menganyam ketupat, dimulai dari membuat selongsongnya yang terbuat dari janur (daun kelapa muda). Selasa, (25/3/2025).
Tidak ada komentar