Liputan6.com, Jakarta Lebaran Ketupat, tradisi unik masyarakat Jawa khususnya umat Muslim, dirayakan tujuh hari setelah Idul Fitri, tepatnya 8 Syawal. Tradisi ini, juga dikenal sebagai Riyoyo Kupat atau Kupatan, dirayakan di berbagai daerah di Indonesia bahkan luar Jawa. Meskipun namanya mirip, Lebaran Ketupat berbeda dengan Idul Fitri yang merupakan ibadah di tanggal 1 Syawal. Sementara Lebaran Ketupat merupakan syiar Islam berakulturasi dengan budaya lokal, menekankan kebersamaan dan rasa syukur.
Perayaan ini melibatkan berbagai ritual dan kegiatan yang sarat makna, berkembang dari tradisi sederhana menjadi momentum penting yang dinantikan setiap tahunnya. Lebaran Ketupat bukan sekadar tentang menyajikan hidangan ketupat, tetapi juga memiliki makna spiritual dan sosial yang dalam. Masyarakat merayakannya sebagai bentuk penyempurnaan ibadah Ramadan, mempererat silaturahmi, dan menanamkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Tidak ada komentar