Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan keamanan multicloud, F5, menilai bahwa kecerdasan buatan (AI) mampu mempercepat inovasi, namun ada banyak tantangan yang harusi dihadapi organisasi maupun perusahaan.
"AI mempercepat inovasi, namun juga menghabiskan biaya sangat besar, menciptakan kompleksitas yang luar biasa, serta meningkatkan risiko siber (keamanan data) sehingga tim IT dan keamanan dihadapkan pada krisis," kata President dan CEO F5, François Locoh-Donou, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (7/3/2025).
Tidak ada komentar