Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2024 memberikan kita sekilas gambaran tentang maraknya deepfake, kloning suara, dan penipuan phishing yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI).
Namun, para ahli memperingatkan bahwa itu hanyalah "permulaan" bagi para penipu yang sedang menjajal kemampuan teknologi tersebut. Tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun di mana penipuan berbasis AI akan menjadi kekuatan dominan dalam menguras rekening fintech dan bank.
Tidak ada komentar