Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak delapan kloter jamaah haji reguler gelombang pertama telah tiba di Arab Saudi pada 2 Mei 2025. Dari total 3.224 jamaah, sekitar 83,24 persen di antaranya tergolong sebagai jemaah berisiko tinggi (risti). Fakta ini menegaskan betapa pentingnya kesiapsiagaan layanan kesehatan yang tidak hanya cepat tanggap, tetapi juga terstandar dan mudah diakses selama musim haji.
Menjawab kebutuhan tersebut, Kementerian Kesehatan RI menghadirkan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan jemaah haji di Arab Saudi. Fasilitas ini beroperasi di dua daerah kerja utama, yakni Madinah dan Mekkah, dan berfungsi sebagai tempat perawatan serta rujukan bagi jemaah yang mengalami gangguan kesehatan.
Tidak ada komentar