Liputan6.com, Jakarta Di tengah gaya hidup serba cepat, junk food menjadi pilihan yang sulit dihindari karena menawarkan kemudahan, rasa lezat, dan harga yang terjangkau. Dari burger berlapis keju hingga minuman bersoda dingin, godaan untuk menyantapnya hampir selalu ada di setiap sudut kota, dari pusat perbelanjaan hingga gerai cepat saji pinggir jalan. Namun, di balik kenikmatannya, junk food menyimpan kandungan yang bisa merusak kesehatan secara perlahan, terutama jika dikonsumsi berlebihan dan menjadi kebiasaan harian.
Fenomena ketagihan terhadap junk food bukan sekadar masalah selera atau kebiasaan makan semata, melainkan juga berhubungan dengan respons biologis tubuh yang kompleks. Rasa gurih, manis, dan tekstur yang memanjakan lidah telah dirancang secara khusus untuk memberikan kepuasan instan yang memicu pelepasan zat kimia tertentu di otak. Akibatnya, tubuh mengirim sinyal untuk menginginkan lagi dan lagi, meskipun kebutuhan energi sebenarnya sudah tercukupi.
Tidak ada komentar