Liputan6.com, Jakarta - Kondisi gigi sensitif masih kerap dianggap sebagai masalah sepele, padahal dampaknya terhadap kualitas hidup tidak bisa diabaikan. Bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2025 yang jatuh di bulan Ramadan, isu ini kembali menjadi perhatian utama.
Menurut data global, satu dari tiga orang dewasa mengalami masalah gigi sensitif. Sayangnya, banyak yang menganggapnya sebagai bagian dari penuaan alami tanpa menyadari bahwa kondisi ini bisa menjadi indikasi melemahnya enamel dan terbukanya dentin gigi.
Tidak ada komentar