Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tengah menghadapi darurat kesehatan akibat tingginya jumlah perokok aktif. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 70 juta perokok di Tanah Air—termasuk 7,4% remaja usia 10 hingga 18 tahun. Jika tidak ada intervensi serius, World Health Organization (WHO) memproyeksikan prevalensi merokok di Indonesia akan meningkat menjadi 37,5% pada 2025, memperparah beban kesehatan dan ekonomi bangsa.
Sebagai respons, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) bersama Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dan Kenvue meluncurkan Gerakan Berhenti Merokok untuk Indonesia Sehat yang digagas bertepatan dengan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia.
Tidak ada komentar