Liputan6.com, Jakarta - Tuberkulosis (TBC) masih menjadi tantangan besar bagi dunia, termasuk Indonesia. Meski penyakit ini bisa disembuhkan, TBC masih merenggut jutaan nyawa setiap tahunnya, terutama di kalangan usia produktif. Selain berdampak pada kesehatan masyarakat, TBC juga menimbulkan beban ekonomi yang signifikan bagi negara.
Untuk mengatasi persoalan ini, Kementerian Kesehatan RI mengambil langkah strategis melalui program fellowship TBC dan infeksi mikobakterium lainnya. Program ini bertujuan mengatasi kekurangan dokter spesialis paru yang masih menjadi hambatan utama dalam pemerataan layanan TB di seluruh Indonesia.
Tidak ada komentar