Liputan6.com, Jakarta - Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali memanas. Penutupan Selat Hormuz yang direncanakan Iran sebagai respons atas serangan Israel dan Amerika Serikat (AS) berpotensi memicu lonjakan tajam harga minyak dunia.
Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi CELIOS (Center of Economic and Law Studies), Nailul Huda, mengatakan penutupan Selat Hormuz jalur vital yang dilalui hampir seperempat perdagangan minyak global akan memberikan tekanan besar terhadap pasar energi dunia.
Tidak ada komentar