Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan penjelasan mengenai perbedaan angka kemiskinan di Indonesia yang dipublikasikan oleh Bank Dunia melalui Macro Poverty Outlook. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa pada tahun 2024, lebih dari 60,3 persen penduduk Indonesia, yang setara dengan 171,8 juta jiwa, hidup di bawah garis kemiskinan.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa data resmi dari BPS menunjukkan tingkat kemiskinan Indonesia per September 2024 mencapai 8,57 persen, yang berarti sekitar 24,06 juta jiwa. Dengan demikian, terdapat perbedaan signifikan antara angka yang dirilis oleh kedua institusi tersebut.
Tidak ada komentar