Liputan6.com, Jakarta Institute for Demographic and Affluence Studies (IDEAS), menilai rencana pemerintah menaikkan tarif ojek daring (ojol) 8 hingga 15 persen dinilai belum menjawab persoalan utama dalam ekosistem transportasi digital.
Kebijakan kenaikan tarif ojol ini disebut hanya memberi tambahan penghasilan yang tidak signifikan bagi pengemudi, namun justru berisiko membebani penumpang dan secara otomatis juga menguntungkan aplikator.
Tidak ada komentar