Liputan6.com, Jakarta Pengamat Ekonomi Energi Universitas Indonesia (UI) Berly Martawardaya menilai, gelaran pilpres 2024 di berbagai negara dunia akan menunda program transisi menuju energi hijau dalam skala besar.
Menurut dia, banyak negara nantinya akan lebih mengedepankan harga energi yang pro rakyat dibanding mengejar energi terbarukan yang terlalu mahal. Itu tercermin dari harga batu bara ICE Newcastle kontrak Januari 2024 yang masih di atas USD 150 per metrik ton, dan diprediksi tetap berada di kisaran dari USD 110-130 per metrik ton selama tahun depan.
Tidak ada komentar