Liputan6.com, Jakarta - Tsunami, gelombang laut raksasa yang mampu menghancurkan segalanya dalam sekejap, bukanlah fenomena alam yang tiba-tiba muncul. Peristiwa dahsyat ini diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, yang paling sering disebabkan oleh gempa bumi bawah laut. Gempa bumi tersebut harus cukup kuat, minimal berkekuatan Magnitudo 7,0 dan dangkal, kurang dari 30 kilometer dari permukaan laut, agar mampu menghasilkan gelombang tsunami yang signifikan. Kejadian ini biasanya terjadi di zona subduksi, tempat lempeng tektonik saling bertemu dan bertumbukan.
Namun, gempa bumi bukanlah satu-satunya penyebab tsunami. Sekitar 10% tsunami disebabkan oleh faktor lain, seperti longsor bawah laut yang masif, letusan gunung berapi bawah laut yang dahsyat, atau bahkan jatuhnya meteor besar ke laut. Longsoran bawah laut yang terjadi di lereng benua atau dasar laut dapat menggeser sejumlah besar air, menciptakan gelombang tsunami. Letusan gunung berapi bawah laut, seperti yang terjadi pada letusan Krakatau tahun 1883, juga mampu menghasilkan gelombang tsunami yang menghancurkan. Meskipun jarang terjadi, dampak meteor yang cukup besar juga dapat menyebabkan tsunami.
Tidak ada komentar