Liputan6.com, Jakarta - Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Deni Ridwan mengibaratkan strategi investasi layaknya permainan sepak bola. Menurutnya, instrumen rendah risiko seperti Surat Berharga Negara (SBN) Ritel, reksadana pasar uang, hingga emas bisa berperan sebagai pertahanan (defensif).
Sementara itu, saham dan kripto lebih cocok diposisikan sebagai instrumen agresif (ofensif).
Tidak ada komentar