Liputan6.com, Jakarta Sambal bukan sekadar pelengkap makanan, melainkan simbol penting dalam kuliner Nusantara. Keberadaannya memperkaya rasa dan memberi karakter kuat pada berbagai sajian. Dari warung kaki lima hingga restoran bintang lima, sambal hampir selalu hadir sebagai pendamping makanan. Dalam Journal of Ethnic Foods (Tedjakusuma, 2022), disebutkan bahwa sambal merupakan bagian integral dari budaya makan orang Indonesia sejak abad ke-10, bahkan tercatat dalam naskah kuno Serat Centhini. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa sambal telah bertransformasi dari adonan rempah sederhana menjadi kuliner kompleks dengan ratusan varian yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia.
Tak hanya memanjakan lidah, sambal juga punya potensi ekonomi dan manfaat kesehatan. Healthline (2022) mencatat bahwa senyawa aktif seperti capsaicin pada cabai berperan dalam meningkatkan metabolisme, menekan inflamasi, bahkan melawan sel kanker. Maka tak heran, sambal bukan hanya soal rasa, tapi juga gaya hidup.
Tidak ada komentar