Liputan6.com, Jakarta Perekonomian Indonesia sedang berada dalam fase yang menantang. Dengan pertumbuhan hanya 4,87% pada awal 2025, tekanan harga yang menurun, dan gejala deflasi, daya beli masyarakat pun ikut melemah. Situasi ini mendorong banyak orang untuk mencari alternatif guna menjaga kestabilan finansial. Salah satu opsi yang kini semakin populer adalah trading.
Berdasarkan data dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia mencapai angka 7.001.268 SID—rekor tertinggi dalam sejarah. Angka ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk menjelajahi dunia investasi dan trading sebagai sumber penghasilan tambahan. Aktivitas trading kini tak lagi didominasi oleh para profesional. Dengan kemajuan teknologi, peluang ini terbuka luas bagi siapa saja, termasuk pemula.
Tidak ada komentar