Liputan6.com, Yogyakarta - Di Indonesia masih memiliki tantangan dalam hal penanggulangan penyakit, terutama diagnosis infeksi dan penyakit TBC dan HIV. Dosen Spesialis Penyakit FK-KMK UGM Yanri Wijayanti Subronto hal ini dalam Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Penyakit Tropik dan Infeksi. “Tuberkulosis dan HIV merupakan masalah kesehatan di dunia dan terlebih di Indonesia dimana penanggulangannya memerlukan pemahaman dan pendekatan secara multidisiplin, klinis dan kesehatan masyarakat, serta mempertimbangkan aspek kemanusiaan,” katanya dalam pidato pengukuhan yang berjudul “Tuberkulosis dan HIV: Tinjauan aspek klinis medis, Kesehatan masyarakat dan kemanusiaan” di ruang Balai Senat UGM, Selasa (25/2/2025).
Saat ini menurut Yanri cara diagnosis TB sudah berkembang, antara lain GeneXpert M. tuberculosis/ resistance to Rifampicin (MTB/ RIF) atau Xpert MTB/ RIF Ultra Assay yang dapat menentukan ada tidaknya bakteri Tuberkulosis sekaligus menentukan adanya resistensi terhadap obat Rifampicin. “Tes ini direkomendasikan oleh WHO sebagai lini pertama penegakan diagnosis menggantikan pemeriksaan mikroskopis apusan sputum,” ujarnya.
Tidak ada komentar