Liputan6.com, Jakarta - Ketika bulan Dzulhijjah tiba, geliat di kampung dan kota berubah. Suara kambing dan sapi mengisi pagi hari, sementara panitia masjid mulai sibuk mencatat nama pekurban dan mempersiapkan prosesi penyembelihan. Bagi sebagian masyarakat, inilah satu-satunya waktu dalam setahun mereka bisa mencicipi daging. Bagi yang lain, ini adalah wujud ibadah, pengorbanan, dan cinta yang ditujukan kepada Sang Pencipta.
Namun, kurban bukan hanya soal daging dan ritual. Di balik prosesi penyembelihan hewan ternak itu, tersimpan potensi besar untuk memperkuat sistem ketahanan pangan kita—potensi yang hingga kini belum dimaksimalkan.
Tidak ada komentar