Liputan6.com, Gunungkidul Suasana di Bangsal Sewokoprojo, Kamis (24/7/2025), terasa berbeda dari hari biasanya. Aroma kembang setaman menyeruak, air jeruk nipis dan warangan disiapkan dengan hati-hati, dan pusaka-pusaka tua dibaringkan di atas kain mori putih. Di tempat bersejarah inilah, untuk pertama kalinya, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menggelar Jamasan Tosan Aji, sebuah ritual sakral dalam tradisi Jawa untuk membersihkan pusaka, sekaligus menyucikan nilai-nilai leluhur.
Lebih dari sekadar pencucian benda warisan, jamasan dalam budaya Jawa mengandung makna spiritual yang mendalam. Tosan Aji yang mencakup keris, tombak, wedung, hingga patrem bukan hanya senjata pusaka, tetapi simbol keutamaan hidup. “Ini adalah nilai-nilai ini, yang diwariskan secara turun-temurun,” kata Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih.
Tidak ada komentar