Liputan6.com, Yogyakarta - Pemerintah Republik Indonesia melalui Presiden Prabowo Subianto berencana akan menerima seribu pengungsi Palestina ke Indonesia. Menanggapi hal ini Guru Besar UGM Bidang Geopolitik Timur Tengah, Siti Mutiah Setiawati, menyebut menerima seribu pengungsi Palestina tidak melanggar prinsip politik luar negeri selama tidak mengganggu keamanan, ketertiban, dan kepentingan masyarakat pada umumnya, namun menurutnya bantuan berupa peningkatan kontribusi kepada UNRWA (The United Nations Relief and Works Agency for Palestine in the Near East) akan lebih mudah daripada menerima pengungsi. “Pihak Indonesia bisa lebih meningkatkan kontribusinya untuk UNRWA,” ujar Dosen prodi Hubungan Internasional dari Fisipol UGM ini, Rabu 16 April 2025.
Menurut Siti pemerintah sebaiknya justru lebih mendorong Mesir dan Yordania, sebagai negara tetangga agar bersedia menerima para pengungsi dari Gaza. Sebab, dari segi etnik, budaya, dan bahasa yang emiliki kemiripan dan kesamaan dibandingkan Indonesia. "Bahkan jarak yang dekat antar kedua negara ini secara teknik akan lebih mudah dibandingkan dikirim ke Indonesia," ujarnya.
Tidak ada komentar