Liputan6.com, Jakarta Dalam membangun rumah sederhana di desa, pemilihan bahan atap sering kali dianggap hal kecil, padahal kenyataannya sangat menentukan kenyamanan dan keawetan bangunan. Dua jenis atap yang paling sering digunakan adalah atap metal pasir dan atap spandek. Keduanya memiliki ciri khas yang berbeda, baik dari segi material, fungsi, maupun hasil akhirnya saat digunakan di rumah sederhana. Perbedaan ini membuat banyak orang bertanya-tanya, mana sebenarnya yang lebih tepat untuk hunian pedesaan yang menuntut efisiensi biaya namun tetap nyaman untuk ditinggali.
Atap metal pasir dikenal dengan ciri khas lapisan butiran pasir di permukaannya, yang membuatnya terlihat lebih bertekstur dan dapat membantu mengurangi suara bising hujan. Sementara itu, atap spandek lebih ringan, tampil dengan permukaan halus, dan sering dipilih karena daya tahannya yang tinggi serta adanya garansi produk dari produsen tertentu. Kedua jenis atap ini sama-sama populer, tetapi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang harus dipertimbangkan sebelum dipasang di rumah desa yang biasanya berlokasi di daerah dengan curah hujan cukup tinggi dan suhu panas di siang hari.
Tidak ada komentar