Liputan6.com, Jakarta - LG Energy Solution dikabarkan mundur dari proyek pembangunan rantai pasok baterai kendaraan listrik sebesar 11 T won atau setara Rp 130 triliun di Indonesia. Keputusan tersebut, diambil setelah konsorsium, mempertimbangkan perubahan kondisi industri global dan permintaan pasar kendaraan listrik yang melambat.
Proyek ambisius ini awalnya dirancang untuk menciptakan rantai pasok baterai kendaraan listrik yang terintegrasi, mulai dari pengadaan bahan mentah hingga produksi prekursor, material katoda, dan sel baterai. Indonesia, sebagai produsen nikel terbesar di dunia, dipilih karena perannya yang penting dalam industri baterai kendaraan listrik.
Tidak ada komentar