Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi baru melaporkan bahwa otak kita tidak merespons kehidupan sehari-hari secara langsung dan terisolasi – sebaliknya, efek dari tidur, olahraga, detak jantung, dan suasana hati dapat bertahan di pikiran kita selama lebih dari dua minggu.
Para peneliti dari Universitas Aalto dan Universitas Oulu di Finlandia melacak aktivitas otak dan perilaku seorang ahli saraf selama lima bulan dan menemukan bahwa berolahraga atau kondisi gelisah di malam hari dapat memengaruhi perhatian, kognisi, dan memori selama beberapa hari setelahnya.
Tidak ada komentar