Liputan6.com, Jakarta Berbagai media massa memberitakan bahwa tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN) menyimpulkan bahwa senyawa nitrit merupakan pemicu dari gejala keracunan yang dialami 1.315 siswa penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bandung Barat.
Disebutkan bahwa ada kadar nitrit yang sangat tinggi di buah melon dan lotek dari sampel sisa sekolah. Kadarnya disebutkan pada masing-masing jenis sampel yang diuji, terdapat 3,91 dan 3,54 mg/L nitrit. Padahal, jika merujuk pada EPA (US Environmental Protection Agency), kadar maksimum nitrit yang boleh dikonsumsi dalam minuman adalah 1 mg/L, sedangkan otoritas kesehatan di Kanada menetapkan batas maksimum 3 mg/L.
Tidak ada komentar