Permintaan Nikel untuk Baterai EV Masih Tertahan, Sebagian Produksi Dialihkan ke Pasar Lai...

Permintaan Nikel untuk Baterai EV Masih Tertahan, Sebagian Produksi Dialihkan ke Pasar Lai...

Liputan6.com, Jakarta - Eramet Indonesia menilai perkembangan industri baterai kendaraan listrik (EV battery) di Tanah Air belum sepenuhnya mendorong penyerapan produksi nikel. Alhasil, sebagian produksi bahan baku baterai masih dialihkan untuk kebutuhan lain, termasuk pasar stainless steel dan super alloys.

CEO Eramet Indonesia, Jérôme Baudelet, menyebutkan kapasitas produksi High Pressure Acid Leach (H-PAL) di Indonesia saat ini mencapai sekitar 400.000 ton. Dari jumlah tersebut, kapasitas terbesar berada di Weda Bay dengan fasilitas Huafei sebesar 120.000 ton, serta tambahan 60.000 ton dari perusahaan Blue Sparkling yang akan beroperasi pada tahun depan.

Tidak ada komentar

Baca selengkapnya