Liputan6.com, Jakarta - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyoroti kenaikan tarif pungutan ekspor produk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Kenaikan tarif pungutan ekspor itu disinyalir menambah beban minyak sawit Indonesia menjadikannya kurang kompetitif.
Ketua Umum Gapki, Eddy Martono menyampaikan, tekanan pasar CPO global membuat minyak sawit asal Indonesia terpengaruh. Dia berharap pemerintah mau menunda kenaikan pungutan ekspor CPO.
Tidak ada komentar