Menteri Bahlil Bentuk Tim Khusus Kaji Ulang Subsidi Energi, Bakal Dihapus?
- hari ini, 16.06
- liputan6.com
- 0
Liputan6.com, Jakarta - Industri makanan dan minuman terdampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Seperti diketahui, sejak beberapa pekan lalu rupiah sudah tembus level psikologis yaitu 16.000 per dolar AS.
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S Lukman menjelaskan, bahan baku Industri makanan dan minuman masih didominasi impor sehingga memberikan efek terhadap Industri tersebut. Ia mengaku telah menghitung empat komodoti yakni gandum, susu, garam dan gula memiliki beban impor sebesar Rp 500 triliun karena pelemahan rupiah itu.
Tidak ada komentar