Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM), Eniya Listiani Dewi menceritakan anggaran pemasangan pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS atap di Indonesia timur bisa membengkak hingga 50 kali lipat.
Eniya mengisahkan proses pemasangan PLTS atap di Sulawesi Utara dan Maluku pada satu sekolah menengah pertama (SMP). Dengan biaya modal Rp 20 juta, total ongkos yang harus dikeluarkan bisa melambung hingga Rp 500 juta.
Tidak ada komentar