Liputan6.com, Jakarta - Jaringan ritel terbesar Amerika Serikat (AS) Target akan memberhentikan 1.000 karyawan korporat dan menutup 800 lowongan kerja. Langkah Target itu mempengaruhi sekitar 8% dari total tenaga kerja korporat globalnya.
Mengutip Yahoo Finance, ditulis Minggu (26/10/2025), CEO Target Michael Fiddelke klaim, pemutusan hubungan kerja (PHK) dan perubahan tersebut menetapkan arah bagi perusahaan untuk menjadi lebih kuat, cepat dan baik.
Tidak ada komentar