Liputan6.com, Jakarta - Dana Moneter Internasional atau the International Monetary Fund (IMF) memandang gambaran inflasi yang beragam secara global. Hal ini seiring perusahaan-perushaaan di Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain yang menerapkan tarif sejauh ini telah menyerap sebagian besar bea masuk lebih tinggi.
Juru Bicara IMF Julie Kozack menambahkan, permintaan tetap tertekan di negara-negara pengekspor utama seperti China. Demikian mengutip dari Yahoo Finance, Sabtu (4/10/2025).
Tidak ada komentar