Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah China kembali memperketat aturan ekspor tanah jarang pada Kamis (9/10/2025). Kebijakan baru ini menargetkan teknologi yang digunakan dalam produksi mineral penting tersebut, serta penggunaannya di luar negeri — terutama untuk keperluan militer dan semikonduktor.
Dikutip dari CNN, Kamis (9/10/2025), China saat ini menguasai sebagian besar proses pengolahan tanah jarang dunia, yang menjadi bahan utama dalam pembuatan berbagai produk, mulai dari perangkat elektronik hingga jet tempur.
Tidak ada komentar