Liputan6.com, Jakarta - Suara alat musik tradisional gong dan gendang saut menyambut memecah keheningan Dusun Kokolomboi siang itu. Di bawah langit yang mendung dan rintik hujan, tiga perempuan dengan penuh semangat menari mengikuti irama. Gerakannya lincah, energik, dan penuh semangat—simbol identitas serta keberanian masyarakat adat Togong Tanga. Semua mata terpaku menyaksikan Tari Balatindak, tarian tradisional yang merupakan warisan leluhur mereka sebagai ungkapan penghormatan dan sambutan hangat kepada tamu yang hadir. Yermin Yenggolo, Ketua Masyarakat Adat Togong Tanga, dengan bangga menyampaikan salam khasnya. Dari sambutan yang penuh makna itu, saya yakin bahwa dua hari berada di desa ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Dusun Kokolomboi terletak di Desa Leme Leme Darat, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Jarak dari pusat pemerintahan desa sekitar 4 km, 120 km dari pusat Kabupaten Banggai Kepulauan, dan 674 km dari pusat pemerintahan Provinsi Sulawesi Tengah. Secara geografis, desa ini berada di Pulau Peleng bagian barat, hanya 2 meter di atas permukaan laut. Sementara itu, Dusun Kokolomboi sendiri berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut. Luas keseluruhan desa sekitar 600 hektar, dengan area pemukiman seluas 8,5 hektar.
Tidak ada komentar