Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total volume transaksi bursa karbon sebesar 1,6 juta ton setara karbon dioksida (CO2e), dengan nilai transaksi sekitar Rp 78,5 miliar. Jumlah itu masih jauh dari target total volume transaksi tahun ini yang dibidik 3 juta ton CO2e, dan secara nilai naik tipis dibanding September 2025.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi melaporkan, total tercatat sebanyak 137 pengguna jasa yang telah terdaftar di bursa karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 31 Oktober 2025
Tidak ada komentar