Liputan6.com, Bandung - Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRSDI BRIN), Esa Prakasa, mengatakan studi epidemiologi bertujuan untuk memahami pola penyebaran penyakit, faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran tersebut, dan cara-cara untuk mencegah atau mengendalikan penyakit memerlukan teknologi sains data.
Menurut Esa, teknologi sains data memungkinkan dapat membantu studi epidemiologi dalam melakukan pengolahan serta analisis big data untuk mengungkapkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti oleh para pemegang kepentingan. "Tantangannya dalam era Big Data mencakup kualitas data, privasi, dan interpretasi model yang kompleks. Sains data memungkinkan integrasi berbagai sumber data sehingga kajian epidemiologi menjadi lebih cepat, akurat, dan berbasis bukti,” jelas Esa dalam webinar dengan tema “Digital Epidemiology: Transformasi Kajian Kesehatan dengan Sains Data” ditulis Senin (19/5/2025).
Tidak ada komentar