Liputan6.com, Yogyakarta - Di Jawa, khususnya Jawa Barat, terdapat tradisi unik dalam menyajikan bubur suro sebagai bagian dari peringatan tahun baru Islam atau 1 Muharram. Salah satu ritual yang paling mencolok adalah pengadukan bubur sebanyak tujuh kali searah jarum jam sebelum disantap.
Mengutip dari berbagai sumber, angka tujuh dalam budaya Jawa dianggap sebagai bilangan sakral yang melambangkan kesempurnaan, keselamatan, dan keberkahan. Proses mengaduk bubur tujuh kali searah jarum jam dipercaya dapat mengalirkan energi positif sekaligus menangkal hal-hal buruk.
Tidak ada komentar