Liputan6.com, Yogyakarta - Fenomena hujan es terjadi di Yogyakarta pada Selasa (13/3/2025) dan Tasikmalaya pada Kamis (14/3/2025). Dosen Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), Emilya Nurjani menjelaskan fenomena hujan es terbentuk akibat adanya pertumbuhan awan Cumulonimbus yang sangat intensif karena didukung kandungan uap air yang cukup banyak.
Saat momentum itu, suhu udara di sekitar cukup rendah sehingga kristal es yang berada di awan Cumolonimbus bagian atas menyentuh permukaan yang cukup rendah suhunya, namun tetap bertahan dengan bentuk kristal es atau biasa disebut hail dengan ukuran yang lebih kecil. Fenomena hujan es ini merupakan salah satu bentuk cuaca ekstrem apabila ukuran hail yang jatuh berdiameter besar dan berat dengan ukuran 5-50 mm.
Tidak ada komentar