jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pelaku usaha logistik dan pelayaran mendesak pengelola Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya segera melakukan peremajaan peralatan bongkar muat di terminal. Permintaan ini muncul lantaran lambannya proses bongkar muat akibat peralatan yang sudah uzur, padahal arus kapal dan volume peti kemas terus meningkat.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jatim Sebastian Wibisono menyebut, ketidakefisienan ini memicu efek domino, mulai dari port stay kapal yang lebih lama, dwelling time meningkat, hingga distribusi barang terganggu. Akibatnya, biaya operasional naik dan potensi membengkaknya biaya logistik pun tak bisa dihindari.
Tidak ada komentar