Liputan6.com, Gorontalo - Sinar matahari siang itu menyengat Kota Gorontalo. Sairin duduk termenung di lapak buahnya, sesekali mengusap keringat yang mengalir di dahinya. Tatapannya kosong, menatap deretan nanas yang tersusun rapi di depannya. Biasanya, menjelang Ramadan seperti ini, lapaknya ramai dikunjungi pembeli. Namun, tahun ini terasa berbeda. “Tahun ini jualan semakin sulit, terutama setelah renovasi pasar,” kata Sairin Selasa (25/2/2025).
Sebagai tulang punggung keluarga dengan dua anak, Sairin mengandalkan hasil penjualan nanas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetapi, renovasi Pasar Sentral Kota Gorontalo justru membawa tantangan baru baginya. Di tahun-tahun sebelumnya, menjelang Ramadan adalah momen panen bagi pedagang nanas.
Tidak ada komentar