Prabowo Subianto Mampir ke Toko Buku Langganannya di India, Gibran Rakabuming Dicolek Warg...
- hari ini, 03.01
- liputan6.com
- 0
Liputan6.com, Yogyakarta - Peneliti isu masyarakat digital, Deputi Sekretaris dari Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM, Iradat Wirid, menanggapi rencana pengajaran teknologi berupa AI dan coding sejak dini di tingkat SD dan SMP dapat membuka ruang eksplorasi pada anak. Namun, harus memperhatikan beberapa hal yang dapat memberi beban pada anak karena ambisi pemerintah ingin menciptakan talenta digital yang menurutnya tidaklah tepat. “Materi ajar harus sesuai dengan kapasitas anak,” kata Iradat, Rabu 20 November 2024.
Iradat mengatakan yang paling penting yang harus diberikan kepada siswa adalah logika berpikir supaya dapat memecahkan masalah dengan baik. Menurutnya programmer atau coder harus dapat menyelesaikan masalah secara berurutan dalam sistem coding, sehingga perlu pengajaran moral mengenai kesabaran dan ketelitian tinggi sehingga tidak perlu mengulang pekerjaan dari awal. “Siswa harus diberi pemahaman hakikat dari proses agar tidak terjebak dengan keinstanan AI,” katanya.
Tidak ada komentar