Mengenal 'Karakan Kucing' di Desa Selok Awar-Awar, Tradisi Tolak Bala yang Tetap Lestari

Mengenal 'Karakan Kucing' di Desa Selok Awar-Awar, Tradisi Tolak Bala yang Tetap Lestari

Liputan6.com, Lumajang - Setiap tahun, warga Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, menggelar tradisi karakan kucing sebagai bagian dari sedekah desa. Ritual yang diiringi musik ini bertujuan memohon keselamatan dan perlindungan kepada Tuhan serta leluhur, dengan kucing sebagai simbol penghormatan kepada Mbah Demo, sesepuh desa yang konon gemar mengendarai harimau.

Mengutip dari laman Kabupaten Lumajang, arak-arakan kucing merupakan ritual turun-temurun yang telah berlangsung puluhan tahun di Desa Selok Awar-Awar. Tradisi ini bermula dari kisah Mbah Demo, leluhur desa yang diyakini memiliki ikatan khusus dengan harimau.

Tidak ada komentar

Baca selengkapnya