Liputan6.com, Jakarta Penelitian terbaru dari Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) membuka harapan baru dalam pengobatan kanker. Para ilmuwan berhasil menemukan cara untuk mengembalikan sel kanker ke kondisi normal tanpa harus membunuhnya, sebuah pendekatan revolusioner yang dapat mengurangi efek samping pengobatan konvensional seperti kemoterapi dan radiasi. Temuan ini berpotensi mengubah paradigma pengobatan kanker yang selama ini fokus pada penghancuran sel kanker.
Studi ini dipimpin oleh Profesor Kwang-Hyun Cho dari Departemen Bio dan Brain Engineering KAIST. Timnya mengembangkan teknologi berbasis pemodelan digital untuk memetakan jalur diferensiasi sel kanker. Dengan mengidentifikasi "sakelar molekuler" yang berperan dalam perubahan sel normal menjadi sel kanker, mereka berhasil mengembalikan sel kanker usus besar ke kondisi lebih sehat tanpa merusak jaringan tubuh lainnya.
Tidak ada komentar