Filosofi Dualisme Istana Dalam Loka Simbol Kekuasaan dan Kesetaraan

Filosofi Dualisme Istana Dalam Loka Simbol Kekuasaan dan Kesetaraan

Liputan6.com, Sumbawa - Istana Dalam Loka, peninggalan Kesultanan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat, tidak sekadar bangunan megah dari kayu jati. Kompleks istana ini menyimpan filosofi mendalam tentang keseimbangan kekuasaan, terwujud dalam dua bangunan kembar yang melambangkan harmoni antara Sultan sebagai pemimpin dan Tana Samawa (rakyat Sumbawa) sebagai fondasi pemerintahan.

Mengutip dari berbagai sumber, Istana Dalam Loka dibangun pada 1885 oleh Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III, sultan ke-16 dari Dinasti Dewa Dalam Bawa. Kompleks ini terdiri dari dua struktur utama, bala rea (bangunan induk) dan bala bulo (bangunan pendamping).

Tidak ada komentar

Baca selengkapnya