Liputan6.com, Jakarta - Ketegangan geopolitik dan perang tarif yang kembali memanas turut mengguncang pasar modal Indonesia. Dalam sepekan perdagangan terakhir pada 8-11 April 2025, sejumlah saham mencatat penurunan tajam akibat kekhawatiran investor terhadap dampak lanjutan dari kebijakan proteksionis yang diberlakukan beberapa negara mitra dagang utama.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif pada 2 April 2025. Implikasi kebijakan ini begitu luas dan cepat, memicu kepanikan pasar global, terutama karena pasar khawatir akan eskalasi perang dagang, disrupsi rantai pasok, dan potensi perlambatan ekonomi dunia.
Tidak ada komentar