Liputan6.com, Jakarta Penentuan awal Ramadan di luar negeri memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan di Indonesia. Di Indonesia, penentuan awal Ramadan sering kali menjadi perdebatan antara dua metode utama, yakni rukyat dan hisab. Rukyat adalah metode pengamatan langsung terhadap hilal, sedangkan hisab menggunakan perhitungan astronomis. Kedua metode ini seringkali menghasilkan perbedaan pandangan, bahkan di dalam satu negara.
Di luar negeri, perbedaan dalam penentuan awal Ramadan lebih bervariasi dan tidak seragam. Banyak negara di dunia mengandalkan metode rukyat atau hisab, atau bahkan kombinasi keduanya. Hal ini menyebabkan perbedaan tanggal awal Ramadan antar negara, yang tergantung pada kebijakan dan praktik yang diadopsi oleh masing-masing negara. Sementara di Indonesia, perbedaan ini sering kali terjadi antara pemerintah dan organisasi-organisasi Islam.
Tidak ada komentar